Ngeri Juga Melihat Juru Parkir Kereta Melaksanakan Tugasnya
Ah. Terus terang memang ngeri saat melihat mereka melaksanakan tugasnya. Maksud saya para juru parkir kereta.
Saat hunting foto di stasiun Bogor untuk mengikuti lomba foto yang diadakan PT KCJ (KAI Commuter Jabodetabek) beberapa waktu yang lalu, satu adegan menarik hadir di depan mata. Walau sayangnya, sulit mendapatkan foto dramatis dari posisi yang agak jauh, tetapi jadi sempat memperhatikan bagaimana kereta Commuter Line dipandu saat hendak berhenti di stasiun akhir.
Saat itu satu rangkaian Commuter Line dengan 12 kereta masuk ke jalur 5. Ternyata rangkaian itu lebih panjang dari peron stasiun, jadi tidak berhenti di titik yang sudah ditentukan.
Nah, rupanya untuk menentukan titik dimana ujung kereta harus berhenti ternyata memerlukan bantuan manual dalam bentuk seorang juru parkir kereta.
Dengan sebuah bendera berwarna oranye di tangan, ia memberikan aba-aba dengan menggerakkan bendera kepada masinis di kereta yang hendak parkir. Ia dibantu oleh seorang Petugas Keamanan Dalam yang tak henti membunyikan peluitnya dan memperingatkan orang agar menyingkir.
Ngerinya, ternyata kereta hanya berhenti satu dua meter saja di depannya.
Kalau sih melihat juru parkir mobil, sudahlah biasa dan tidak ada rasa ngeri. Jika pun terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, benturan mungkin tidak terlalu fatal.
Tetapi, membayangkan “sesuatu yang tidak diharapkan” dalam hal ini rasanya bikin merinding. Bagaimana tidak? Sebuah kereta saja ukurannya bisa sampai puluhan ton (beberapa puluh kali lipat berat mobil).
Meskipun pada akhirnya, rasa kagum yang timbul karena kereta bisa tepat berhenti di depan sang juru parkir kereta.
Mungkin tidak seharusnya saya merasa ngeri karena tentunya sang masinis, dan sang juru parkir kereta sudah tentulah orang yang paham akan tugasnya masing-masing.
Keren juga melihat adegan seperti ini.
sumber
sumber
Komentar
Posting Komentar